Pemasaran politik atau political marketing adalah serangkaian aktivitas terencana, strategis dan taktis dalam menyebarkan makna politik kepada pemilih untuk mensukseskan kandidat atau partai politik dengan segala aktivitas politiknya yang dilakukan dengan metode atau pendekatan marketing dalam menghadapi persaingan dan memperebutkan pasar market melalui saluran-saluran komunikasi tertentu dengan tujuan mengubah wawasan, pengetahuan, sikap dan perilaku calon pemilih secara efektif dan pendekatan marketing dalam dunia politik yang dikenal dengan istilah marketing politik political marketing memberikan inspirasi tentang cara seorang kandidat dalam membuat produk berupa isu dan program kerja berdasarkan permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat. Marketing politik bukanlah konsep untuk menjual partai politik, namun sebuah konsep yang menawarkan bagaimana sebuah partai politik atau kontestan bisa membuat program yang berhubungan dengan permasalahan aktual. Marketing politik adalah konsep permanen yang harus dilakukan terus menerus oleh kandidat dalam membangun kepercayaan melalui proses jangka marketing politik muncul sebagai suatu pendekatan baru dalam ilmu politik yang mampu menjawab kebutuhan strategi yang dapat menghasilkan kemenangan dalam pemilu. Dalam iklim politik yang penuh dengan persaingan terbuka dan transparan, kontestan memerlukan suatu metode yang dapat memfasilitasi mereka dalam memasarkan inisiatif politik, gagasan politik, isu politik, ideologi, karakteristik calon, serta program kerja pada definisi dan pengertian pemasaran politik atau political marketing dari beberapa sumber buku Andrias dan Nurohman 2013, pemasaran politik adalah serangkaian aktivitas terencana, strategis tapi juga taktis, berdimensi jangka panjang dan jangka pendek, untuk menyebarkan makna politik kepada pemilih. Menurut Firmanzah 2012, pemasaran politik adalah penggunaan pendekatan dan metode marketing untuk membantu politikus ataupun partai politik agar lebih efisien serta efektif dalam membangun hubungan dua arah dengan konstituen dan masyarakat. Menurut Haroen 2014, pemasaran politik adalah penerapan konsep dan metode marketing ke dalam dunia politik. Marketing diperlukan untuk menghadapi persaingan dalam memperebutkan pasar market, yang dalam hal ini adalah para pemilih. Menurut Cangara 2009, pemasaran politik adalah penyebarluasan informasi tentang kandidat, partai, dan program yang dilakukan oleh aktor-aktor politik komunikator melalui saluran-saluran komunikasi tertentu yang ditujukan kepada segmen sasaran tertentu dengan tujuan mengubah wawasan, pengetahuan, sikap, dan perilaku para calon pemilih sesuai dengan keinginan pemberi Kotler 1999, pemasaran politik adalah suatu penggiatan pemasaran untuk mensukseskan kandidat atau partai politik dengan segala aktivitas politiknya melalui kampanye program pembangunan perekonomian atau kepedulian Pemasaran Politik Menurut Firmanzah 2012, sama seperti pemasaran pada umumnya, marketing politik juga memiliki empat bauran pemasaran yang dikenal dengan istilah 4P, yaitu produk product, promosi promotion, harga price dan penempatan place. Adapun penjelasan ke empat bauran pemasaran politik tersebut adalah sebagai berikuta. Product Produk Produk product yang ditawarkan institusi politik merupakan sesuatu yang kompleks, dimana pemilih akan menikmatinya setelah sebuah partai arau seorang kandidat terpilih. Produk berarti partai, kandidat, dan gagasan-gagasan partai yang akan disampaikan kepada konstituen. Produk ini berisi konsep, identitas ideologi, baik dimasa lalu maupun sekarang yang berkontribusi dalam pembentukan sebuah produk utama sebuah institusi politik adalah platform partai yang berisikan konsep, identitas ideologi, dan program kerja sebuah institusi. Selain itu, apa yang telah dilakukan partai politik di masa lalu berkontribusi dalam pembentukan sebuah produk politik. Akhirnya, karakteristik atau ciri seorang pemimpin atau kandidat memberikan citra, simbol, dan kredibilitas sebuah produk politik political product.Tiga dimensi penting yang harus dipahami dari sebuah produk politik adalah 1 person/ party/ideology pribadi/partai/ideologi, 2 loyalty kesetiaan, dan 3 mutability bisa berubah-ubah. Seorang kandidat, partai politik dan ideologi partai adalah identitas sebuah institusi politik yang ditawarkan ke pemilih. Para pemilih akan mempertimbangkan mana yang mewakili suara mereka. Loyalitas pemilih adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh sebuah institusi politik. Kandidat perlu menjaga kepercayaan pemilih agar pemilih tetap memberikan suaranya. Mutability atau berubah-ubah, berkaitan dengan persepsi pemilih terhadap kandidat. Produk-produk politik inilah yang merupakan modal utama kandidat dalam yang harus dikembangkan dan dijaga agar masyarakat dapat memilih mereka sebagai wakil dari suara Promotion Promosi Promosi promotion adalah upaya periklanan, kehumasan, dan promosi untuk sebuah partai yang dibaurkan sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam melakukan promosi produk yang mereka punya, partai politik biasanya menggunakan media massa. Media massa seperti televisi, baliho, selebaran, spanduk atau surat kabar menjadi sarana yang paling tepat untuk mempromosikan produk politik. Selain itu, promosi juga bisa dilakukan melalui pengarahan massa dalam jumlah besar untuk menghadiri sebuah pawai atau temu kader. Selain ingin tetap menjaga antara institusi politik dengan masanya, kesempatan macam ini akan diliput oleh media massa sehingga tidak bisa langsung dilihat sebagai media Price Harga Harga price, mencakup banyak hal, mulai dari ekonomi, psikologis, sampai citra nasional. Harga ekonomi mencakup semua biaya yang dikeluarkan partai selama periode kampanye. Harga psikologis mengacu pada harga persepsi psikologis misalnya, pemilih merasa nyaman dengan latar belakang etnis, agama, pendidikan dan lain-lain. Sedangkan harga citra nasional berkaitan dengan apakah pemilih merasa kandidat tersebut dapat memberikan citra positif dan dapat menjadi kebanggaan Place Penempatan Penempatan place berkaitan erat dengan cara hadir atau distribusi sebuah partai dan kemampuannya dalam berkomunikasi dengan para pemilih. Ini berarti sebuah partai harus dapat memetakan struktur serta karakteristik masyarakat baik itu geografis maupun demografis. Partai politik dan kandidat presiden dan kepala daerah mendistribusikan pesan dengan cara kunjungan ke daerah-daerah tertentu dan juga tempat-tempat seperti pasar tradisional. Berbeda dengan kandidat kepala desa, dikarenakan mereka telah berada pada wilayah yang sama dengan pemilih maka distribusi pesan dilakukan dengan cara kunjungan langsung kerumah warga-warga yang merupakan pendukung STP Segmentasi, Targeting dan Positioning dalam Pemasaran Politik Pendakatan marketing muncul sebagai suatu pendekatan baru dalam ilmu politik yang mampu menjawab kebutuhan strategi yang dapat menghasilkan kemenangan dalam pemilu. Secara ideal teori marketing politik yang paling sesuai dengan proses sukses pada pemilu adalah berdasarkan konsep pendekatan marketing politik adalah proses yang menawarkan kepada para politisi untuk dapat mengefektifkan penyusunan produk politik, segmentasi politik, positioning politik, komunikasi politik, dan kampanye politik. Menurut Firmanzah 2012, strategi segmentasi, targeting, dan positioning politik dilakukan dengan cara sebagai berikut a. Segmentasi Politik Segmentasi merupakan proses pengelompokan yang menghasilkan kelompok berisi individu-individu yang dihasilkan disebut sebagai segmen. Segmentasi sangat diperlukan untuk menyusun program kerja partai, terutama cara berkomunikasi dan membangun interaksi dengan masyarakat. Tanpa segmentasi, partai politik akan kesulitan dalam penyusunan pesan politik, program kerja, kampanye politik, sosialisasi, dan produk pasar sangat tergantung pada segmentasi yang merupakan aktivitas seperti deteksi, evaluasi dan pemilihan kelompok yang memiliki kesamaan karakteristik sehingga memungkinkan untuk mendesain suatu strategi yang sesuai dengan karakteristik tersebut. Dalam segmentasi, masyarakat akan diidentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan karakteristik tertentu. Kompleksitas dan kerumitan struktur masyarakat dicoba disederhanakan melalui identifikasi setiap kelompok yang menjadi penyusun utama suatu segmentasi perlu dilakukan untuk memudahkan partai politik ataupun individu menganalisis perilaku masyarakat, mengingat masyarakat terdiri dari berbagai kelompok yang memiliki latar belakang dan karakteristik yang berbeda. Masing-masing membutuhkan pendekatan yang berdeda satu dengan yang lainnya. Partai politik ataupun individu harus memahami dengan siapa mereka Targeting Politik Dalam targeting, yang pertama kali dilakukan adalah membuat standard dan acuan pengukuran masing-masing segmen politik. Standar yang digunakan sebagai acuan yaitu menggunakan jumlah dan besaran pemilih, jadi wilayah mana yang penduduknya penuh dengan pemilih atau populasi yang banyak, karena merekalah penyumbang suara terbanyak pada saat pemilihan umum. Tidak hanya wilayah dengan populasi terbanyak saja yang dijadikan sebagai targeting oleh partai politik, targeting juga bisa dilakukan di wilayah yang memiliki banyak tokoh penting bagi masyarakatnya, karena dengan hal itu partai politik bisa membuka opini publik agar dapat memperoleh suara banyak. Meskipun jumlah kelompok masyarakat tersebut tidak memiliki besaran yang signifikan, pengaruh mereka dalam membentuk opini publik sangat Positioning Politik Positioning dalam marketing politik adalah semua aktivitas untuk menanamkan kesan di benak para konsumen agar mereka bias membedakan produk dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi bersangkutan. Dalam positioning, atribut produk dan jasa yang dihasilkan akan terekam dalam bentuk image yang terdapat dalam sistem kognitif konsumen. Dengan demikian, pemilih akan lebih mudah untuk membedakan produk dan jasa yang dihasilkan oleh calon kandidat. Konsepnya, semakin tinggi image yang ditanamkan kepada pemilih, maka semakin mudah pemilih mengingat kandidat atau partai tersebut. Image politik itu terdiri dari program kerja partai, isu politik dan image pemimpin partai. Dalam hal ini positioning tidak dapat dilakukan dalam jangka pendek melainkan dilakukan dalam waktu jangka panjang. Hal ini dikarenakan menempatkan image dan kesan positif dalam benak masyarakat membutuhkan konsistensi dalam jangka waktu yang Kampanye dalam Pemasaran Politik Menurut Nursal 2004, terdapat tiga strategi mengkampanyekan political marketing yaitu; pemasaran produk politik secara langsung kepada calon pemilih push political marketing , pemasaran produk politik melalui media massa pull political marketing dan melalui kelompok, tokoh atau organisasi yang berpengaruh pass political marketing. Adapun penjelasan ketiga strategi tersebut adalah sebagai berikuta. Pemasaran Langsung Kepada Calon Pemilih Push Political Marketing Push Political Marketing merupakan pemasaran produk politik secara langsung ke calon pemilih. Strategi ini lebih berfokus pada isu-isu yang penting bagi para electorate dan bukan hanya menjual kandidat atau partai sebagai sebuah komunitas. Pesan komunikasi pada strategi ini bisa disampaikan secara langsung oleh kandidat atau partai, tapi bisa juga melalui relawan yang datang membagikan brosur, flyer, sticker dan sebagainya. Relawan inilah yang bertugas untuk mengumpulkan data yang berupa persepsi electorate, mengukur pengaruh pesan dan mencatat perubahan dalam sikap dan perilaku electorate. Dalam pemilihan tingkat nasional, strategi ini adalah hal yang paling sulit dilakukan mengingat membutuhkan banyak tenaga dan biaya. Namun untuk pemilihan lokal cara ini cukup mudah untuk Pemasaran Melalui Media Massa Pull Political Marketing Pull Political Marketing adalah strategi yang paling banyak digunakan oleh partai dan kandidat. Penyampaian pesan strategi ini dilakukan melalui media massa baik elektronik, cetak, luar ruang, mobile dan internet. Strategi ini mempunyai kelebihan dapat membombardir pesan kepada khalayak, namun kurang dapat terukur efektivitas-nya. Karena membutuhkan biaya yang sangat besar, strategi ini biasanya dilakukan oleh partai atau kandidat kaya atau mempunyai dana kampanye yang Pemasaran Melalui Tokoh, Kelompok atau Organisasi Berpengaruh Pass Political Marketing Strategi yang terakhir adalah pass political marketing, strategi ini penyampaian pesan dilakukan melalui individu, kelompok atau organisasi yang mempunyai pengaruh. Strategi ini memerlukan kehati-hatian dalam melakukannya karena jika terjadi kesalahan maka akan berakibat fatal pesan komunikasi tidak akan diterima bahkan ditolak. Cara-cara pendekatan dan lobbying pada strategi ini perlu disesuaikan dengan tipe-tipe individu, kelompok dan organisasinya. Tidak bisa satu transaksi digunakan untuk PustakaAndrias, dan Nurohman, Taufik. 2013. Partai Politik dan Pemilukada Analisis Marketing Politik dan Strategi Positioning Partai Politik Pada Pilkada Kabupaten Tasikmalaya. Tasikmalaya Universitas 2012. Marketing Politik. Jakarta Pustaka Obor Dewi. 2014. Personal Branding Kunci Kesuksesan di Dunia Politik. Jakarta Gramedia Pustaka Hafied. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta Raja Grafindo Philip. 1999. Marketing. Jakarta Adman. 2004. Political Marketing Strategi Menenangkan Pemilu, Sebuah Pendekatan Baru Kampanye Pemilihan DPD, DPRD. Jakarta Gramedia Pustaka Utama.
ElemenElemen dan Jenis Experiential Marketing Men Pengertian Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Struktur Pengertian Kebijakan Deviden Dan Jenis-Jenis Kebij Sejarah dan Perkembangan Asuransi Syariah Di Indon Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional; Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Ahlinya"Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya. Imam waliyul amri yang memerintah manusia adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang rakyatnya." Al-Hadist 1 Sering kita mendengar kata komunikator politik atau lebih familiar dengan sebutan sebagai politikus. Bahkan selama ini publik menganggap bahwa komunikator politik adalah bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia politik saja. Sebagai contoh beberapa nama seperti Ruhut Sitompul, Jokowi, Prabowo, SBY, Anas Urbaningrum dan Megawati, tentu semua yakin bahwa mereka adalah komunikator politik. Berbeda ketika menyebut nama si fulan, bang Jali, bu Ijah, mpo Nori yang mungkin mereka dari berbagai profesi seperti pengusaha, pegawai, mahasiswa, tukang ojek, tukang sayur, tukang es cendol dan sebagainya. Dari sekian nama tersebut apakah anda akan memberikan label kepada mereka sebagai komunikator politik? Menurut buku komunikasi politik yang ditulis oleh Dan Nimmo 1998, ternyata kita semua termasuk komunikator politik, mulai dari suara keluhan tukang ojek terhadap kenaikan harga BBM, obrolan mahasiswa diruang kelas, sampai seorang presiden yang membuat kebijakan publik. Komunikator politik tidak hanya disandang oleh mereka yang mempunyai nama yang besar saja tetapi juga mereka yang tidak mempunyai nama sekalipun atau rakyat biasa. Tapi bagaimanapun juga mereka mempunyai wilayah dan kapasitas masing-masing sebagaimana profesi dan peran mereka di masyarakat. Komunikasi politik adalah suatu proses penyampaian pesan-pesan politik yang berasal dari komunikator politik source, encoder, sender, actor sebagai pihak yang memulai dan mengarahkan suatu tindakan komunikasi. 2 Lalu pesan-pesan tersebut ditujukan kepada khalayak receiver, komunikan, dengan menggunakan media channel, saluran tertentu untuk mencapai sautu tujuan yang telah ditentukan political oriented. Dalam sistem politik semua komponen-komponen tersebut merupakan proses atau kegiatan 1 Hadits riwayat Al-Bukhâri dalam shahîhnya 893 dan Muslim 4828.Komunikasipemasaran memiliki 4 elemen yang saling terkait yaitu : product, price, place, dan promotion (Terrace, 2004: 4). Sedangkan marketing politik (Political marketing) menggunakan konsep marketing secara luas, tidak hanya terbatas pada teknik marketing bahkan hingga strategi marketing dari teknik publikasi, menawarkan ide dan
Se você se interessa por marketing e vendas, talvez já tenha ouvido falar dos 4 Ps do Marketing Produto, Preço, Praça e Promoção, ou então, quem sabe, dos 4 Cs Cliente, Conveniência, Comunicação e Custo. Mas hoje estamos aqui para contar para você sobre os 4 As do Marketing! É fato que, ao longo da história, as estratégias mais usadas para alavancar as vendas estão sempre mudando — o que é um ótimo sinal as coisas evoluem! —, e associar as novas teorias a um conjunto de letrinhas assim é um ótimo jeito de torná-las mais memoráveis, não acha? Pois o quarteto da vez, para quem não sabe, foi criado para a nossa realidade nacional por Raimar Richer um dos pioneiros do marketing no Brasil e pode ser de grande ajuda nas suas campanhas! Continue lendo e descubra como essa ideia pode organizar suas estratégias, na teoria e na prática. Venha ver O que são os 4 As do marketing? Os 4 As são, basicamente, um sistema integrado que descreve as interações da empresa e seus componentes mercadológicos ou força do mercado a fim de avaliar as opções de marketing que melhor se alinham com os seus objetivos. São eles Análise;Adaptação;Ativaçãoe Avaliação. E, vale destacar, não são só as estratégias de marketing digital que podem utilizar esse modelo, viu? Ele é aplicável ao planejamento de qualquer campanha, on ou offline. Aprenda sobre cada um desses As em detalhes e entenda seu impacto na estratégia como um todo 1. Análise A primeira fase do sistema consiste na identificação das variáveis externas e internas, em macro e microambiente que podem afetar o lançamento de uma nova campanha de marketing pela sua empresa. Estamos falando aqui das ameaças, oportunidades, transformações nas tendências de mercado para o nicho do negócio, e por aí vai. São informações que servem para dar suporte às decisões do marketing na elaboração da sua nova estratégia, seja inviabilizando um projeto ou apontando um período particularmente promissor para algum outro. É aqui que se define, por exemplo, o objetivo de sua campanha, e que se caracteriza o seu nicho de mercado. A elaboração da sua buyer persona — personagem semifictícia que representa o seu comprador ideal — também pode acontecer neste momento. São usadas, nessa fase, ferramentas de base de dados e de Gerenciamento de Relacionamento com o Cliente CRM, como Análise dos Ambientes de Marketing ambiente externo ameaças, tendências e oportunidades, concorrência e setorial estrutura e ambiente interno cadeia de valor, competências e recursos.Análise de Competitividade modelo de cinco forças de Porter rivalidade entre os concorrentes, ameaça de novos entrantes, poder de barganha com os fornecedores e com os clientes e ameaça de produtos substitutos.Sistema de Informação de Marketing SIM análise de dados internos e externos, prevenção e solução de problemas, além de determinação das tendências de Marketing PM processo completo de pesquisa que envolve planejar, executar e gerar contatos para a sua análise mais aprofundada do mercado para a sua empresa. 2. Adaptação Identificados os fatores de impacto na fase de análise, é hora de adequar os produtos e serviços da sua empresa às estratégias escolhidas. Seu objetivo aqui será operacionalizar os produtos e serviços. Por exemplo se você escolheu fazer uma campanha para uma data comemorativa como o Dia dos Pais, seus produtos precisam ter novas embalagens e todas as suas propagandas devem estar alinhadas com o tema. Da mesma forma, se a sua empresa vai lançar um produto para um público-alvo específico, é preciso que ele seja atraente para aquela categoria não se vende fone de ouvido para adolescentes vestido de terno e gravata, certo? Basta, então, conformar seus produtos e serviços com os requerimentos da campanha. Alguns outros exemplos de elementos que poderão ser adaptados nessa fase são Design integração entre atração e funcionalidade do como ele é apresentado ao qual a identidade corporativa de sua marca, em geral e naquele compatível com o custo e aceitável pelo público e serviços principais características e diferenciais. Aproveite para saber como fazer uma auditoria da sua estratégia de marketing! O que é e por que fazer uma auditoria de marketing 3. Ativação Após definir e adaptar as estratégias à realidade da nova campanha, será preciso colocar o plano em ação. Sendo assim, o próximo passo é fazer efetivamente o marketing dos produtos e serviços já preparados, colocando-os no mercado segundo os canais escolhidos. Na prática, você vai ativar E-commerce lojas virtuais se você ainda não tem um canal de vendas on-line aconselhamos que leia este post!.E-mail marketing fazendo parte da estratégia de divulgação em marketing de distribuição e logística do produto como o cliente vai encontrar/receber o seu offline elementos do marketing tradicional a serem utilizados, se for o em blog aproveite para refinar suas estratégias de SEO, escolhendo palavras-chave adequadas à sociais publique naquelas mais usadas pela sua persona! 4. Avaliação Por último, depois de colocar o plano em ação, só tem um jeito de saber se ele deu certo avaliando seus resultados! A função dessa fase, portanto, é dar embasamento para decidir continuar, modificar ou interromper as decisões de marketing já tomadas. E para ter dados que apoiem sua decisão, claro, será preciso monitorar e a mensurar os resultados da campanha, selecionando as métricas mais relevantes. A boa notícia é que, especialmente no marketing digital, é possível mensurar quase todos os comportamentos do usuário em relação à sua empresa por meio dos Indicadores-Chave de Performance KPI’S basta saber escolher quais serão mais importantes para você! Nesse sentido, vale considerar, por exemplo, os comentários, avaliações e interações dos seus clientes com seus produtos e sua marca nas redes sociais ou sites de reclamação. Muita gente, hoje em dia, recorre a esses canais antes mesmo do SAC, por isso não deixe de ficar de olho neles! Aproveite essas avaliações espontâneas dos clientes para garantir sua satisfação, fidelizá-los e melhorar a imagem da empresa on-line. Além disso, outros aspectos que deverão ser considerados nessa fase são auditoria de marketing;controles internos;e macroambiente. Como fazer um planejamento de marketing com os 4 As? Agora que você viu como cada um dos As funcionam em detalhes, vamos recapitular o funcionamento da teoria, passo a passo Trace o objetivo da sua empresa com o produto em questão e análise a força de mercado para saber se seu objetivo é viável naquele os recursos necessários para colocar o seu plano em prática e faça as adaptações necessárias para torná-lo mais seus produtos na hora certa, no local certo e para a pessoa certa ativando-os no os resultados de suas ações e avalie os pontos positivos e negativos. Utilize o feedback tanto para otimizar a campanha quanto para as próximas ações! Viu como cada um dos 4 As do marketing funcionam como pilares para garantir uma estratégia mais eficaz? Não deixe de ler também nosso post sobre Sales Enablement e aprenda a otimizar ainda mais suas vendas!
10 Dan Nimmo. Komunikasi politik memiliki fungsi untuk mengatur perbuatan manusia dalam kondisi konflik serta dalam konsekuensinya. Kegiatan dari komunikasi politik mencakup komunikator politik seperti aktivis, konsultan, politisi, marketing, profesional dan juru bicara, mancakup pula persuasi, pesan politik, media politik, khalayak ramai serta akibat apa
Tips Bisnis di Internet, Promosi, Membangun Brand di Blog, Social Media, dan Sebar Press Release Kunjungi situs pemasaran kami Terbaru20+ Contoh Kata – Kata Promosi Produk Fashion di Media Sosial Instagram, Twitter, TikTok, Facebook yang Ampuh Datangkan Penjualan adella - February 10, 2023 0 Penjualan produk fashion saat ini sedang berkembang dengan pesat. Dalam era digital ini, banyak sekali bisnis fashion yang bermunculan dan berusaha untuk memasarkan produknya...Meningkatkan Engagement Pelanggan melalui Strategi Promosi Personalized nikolas - February 9, 2023 0 Engagement pelanggan adalah tingkat interaksi dan keterlibatan pelanggan dengan bisnis atau merek. Ini melibatkan sejumlah faktor, seperti frekuensi pembelian, tingkat kepuasan, dan kemampuan untuk...Bagaimana Menciptakan Strategi Promosi yang Scalable dan Efisien pada Bisnis Jam tangan nikolas - February 9, 2023 0 Strategi promosi yang scalable dan efisien adalah suatu metode pemasaran yang dapat diterapkan pada skala yang lebih besar atau lebih kecil sesuai dengan kebutuhan,...Postingan Populer35 Contoh Kata-Kata Promosi dan Caption Bisnis Kaca Mata di Instagram dan TikTok yang Bikin Orang Belanja yuni - August 4, 2022 0 Pemilihan caption bisnis kaca mata di Instagram dan TikTok perlu dibuat dengan menarik agar membuat konsumen membelinya. Bagian caption menjadi poin penting untuk menarik...50 Contoh Kata-Kata Promosi Dan Caption promosi bisnis jasa percetakan di instagram dan tiktok yang menarik pembeli ardian - August 8, 2022 0 Kata-Kata Promosi Dan Caption promosi bisnis jasa percetakan - Promosi adalah salah satu bidang pemasaran yang wajib dikuasai oleh seorang pengusaha. Karena kunci utama...50 Contoh Kata-Kata Promosi Dan Caption Jasa Desain Grafis di Media Sosial Instagram, Tiktok, Facebook, Twitter, Youtube Yang menarik ardian - August 16, 2022 0 Contoh Kata-Kata Promosi Dan Caption Jasa Desain Grafis di Media Sosial - Pada zaman sekarang, bisnis online merupakan solusi yang tepat bagi semua kalangan....KatagoriHomeReleaseTips PublikasiBisnisIde BisnisPeluang BisnisSemua Artikel BisnisSosial MediaFacebookInstagramSnack VideoTiktokTwitterYoutubeMarketingBloggingSEO Search Engine OptimizationBacklink© 2022 All rights reserved Abstract Tulisan ini membahas tentang Symbolic Convergence Theory (CST) atau dalam bahasa Indonesia menjadi Teori Konvergensi Simbolik (TKS) yang diilhami dari riset Robert Bales mengenai komunikasi dalamkelompok-kelompok kecil. Kemudian gagasan tersebut oleh ErnestBormann direplikasi ke dalam tindakan retoris masyarakat dalam skala yanglebihSosialPolitik (68) Teknik (17) Umum (5) Virus dan Anti Virus (4) Daftar Unduhan. Katalog Buku (0) dasar Marketing untuk mahasiswa dan umum. Rp. 78.000 . Teori Dan Aplikasi Elemen Mekanik Teknik Mesin. Rp. 89.000 . Bimbingan Dan Konseling Untuk Anak Usia Dini Studi Kasus Penerapan Bimbingan Konseling Pada Sekolah. Rp. 59.000 . 0 item
Berikut sekelumit tentang “kekuatan” Information and Communication Technology ICT terhadap sebuah kekuatan politik, khususnya tentang kampanye. Bisa jadi, hal ini bukan sesuatu yang baru. Pasalnya, pada pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 1944 saja, Franklin D Roosevelt telah menggunakan teknologi yang cangih pada jamannya, yakni Radio, sebagai sarana untuk mensukseskan pemilihannya. Di Indonesia saat ini berbagai inovasi dalam berkampanye sudah dilakukan. Berbagai strategi kampanye yang ada di luar negeri dicoba diterjemahkan dan diimplementasikan di Indonesia. Sayangnya, banyak pihak belum menggabungkan dan membangun sejumlah perangkat kampanye menjadi satu kesatuan. Melakukan sinergi antara item dan strategi kampanye modern dan tradisional sehingga terbentuk sistem yang cantik dan cerdas. Apa yang terjadi sekarang ini justru “perang” item kampanye konvensional. Seperti kaos, spanduk, baliho, stiker, dan lain-lain. Tidak hanya itu, kekuatan/konflik fisik pun mewarnai dan mencoreng nilai kampanye. Sesuatu yang sangat tidak diharapkan. Jumlah daftar pemilih bagi kandidat bupati/walikota/gubenur tentu merupakan data yang sangat penting. Dari data inilah nantinya bisa dijadikan informasi. Dan dari informasi yang ada akan dibuat sebuah pemetaan. Yakni peta untuk mengetahui yang menjadi kekuatan/pendukungnya yang kontra yang abstain yang mengambang yang ragu Dan lain-lain. Pemanfaatan ICT, seperti SMS, Call Centre, Radio daerah dan Situs merupakan langkah awal untuk bisa menjaring loyalis, mengenalkan sang kandidat sekaligus melakukan pemetaan awal. Untuk SMS, khususnya di daerah yang penetrasi ponselnya sudah relatif tinggi, dengan melakukan “pancingan” berupa Kuis SMS dengan tema yang mengarah pada sang kandidat, tanpa melakukan black campaign yang berhadiah menarik, tentu data yang masuk menjadi point tersendiri bagi sang kandidat. Data inilah yang harus diolah menjadi informasi yang bisa merebut hati dan pikiran calon pemilih. Ini pula peluang/kesempatan sang kandidat untuk bisa menjadikan pertemuan maya menjadi pertemuan nyata. Bagi kandidat, penerapan ICT dalam masa pra kampanye dan saat kampanye, bahkan saat perhitungan suara yang dilakukan oleh tim sukses dan loyalis untuk menjaga akuntabilitas KPUD tentu merupakan point plus tersendiri. Dibukanya kran kritik, akan memberikan image terhadap kandidat bahwa dirinya siap dikritik dan siap mendengarkan. Sementara masukan/data masyarakat berupa kritik dan lainnya dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan kualitas kampanye. Memang benar, penetrasi ponsel tidaklah besar dibandingkan jumlah pemilih, Namun efek domino terhadap lingkungan sekitar inilah yang diharapkan mampu mendongkrak popularitasnya dan pada akhirnya memilih dirinya. Lagi-lagi ini adalah cara jitu menangkap basah “pasar” potensial dalam melakukan pemetaan. Sehingga bisa diketahui mana yang harus konsentrasi kampanyenya lebih besar, mana yang tidak. Namun saat ini di era teknologi yang semakin canggih, pemanfaatan radio ataupun sms sudah tidak begitu tepat, meskipun dalam beberapa porsi tetap dilakukan. Sekarang adalah jamannya digital marketing, pembentukan sebuah citra atau branding melalui dunia maya. Yaitu melalui social media dan website. Jika seorang calon tidak memanfaatkan digital marketing atau digital personal branding di era sekaran, bisa dipastikan akan tertinggal dengan saingannya. KOMUNIKASI MASSA. Memposisikan media sebagai sebuah kekuatan vital, sebagaimana tergambar dalam hypodermic theory. Dengan anggapan bahwasannya massa itu bodoh, pasif dan bisa dimanipulasi, iklan gencar-gencaran di pasang sebagaimana pamplet, spanduk dan baligo di pasang dimana-mana. Tetapi apapun praktek komunikasi massa yang dilakukan, figure yang tampil tetap menjadi bahan perhatian yang tidak akan pernah terlupakan. Karena elemen komunikasi massa tidak hanya media penyampaian informasi dan khalayak saja, tetapi juga figure alias komunikator sebagai aktor utama. Hal terakhir inilah yang mesti dicek kembali kelayakannya untuk dijadikan pilihan oleh masyarakat banyak. STRATEGI TWO STEP COMMUNICATION Pada jurusan lain strategi two step communication pun dilaksanakan baik dengan cara manipulatif maupun proses negosiasi politik yang elegant. secara manipulatif masing-masing calon memanfaatkan posisinya sebagai pimpinan beberapa perkumpulan. Bahkan membuat komunitas butan dan menyatakan sebagai pendukungnya. Sehingga tidak aneh bila masa pilkada ini banyak organisasi yang tiba-tiba muncul dan menyatakan dukungan.RdzSm.