Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui sejauh mana keluarga Kristen masa kini memahami dan mengalami makna "berbahagialah orang yang takut akan Tuhan" sesuai Mazmur 128. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif melalui penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan. Hasil penelitian yang diperoleh oleh naomi irma diana Contributor 1147 Mazmur 1273-5 Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang. Bacaan Alkitab setahun Mazmur 15; Matius 15; Kejadian 29-30 Saudara, untuk mengetahui apakah rumah yang sedang kita kunjungi beragama kristen atau tidak sangat mudah. Keluarga kristen biasanya menghiasi rumahnya dengan ornamen kekristenan seperti kayu salib, atau lukisan perjamuan kudus. Tetapi ornamen tersebut tentu tidak langsung menunjukan kualitas rohani seseorang. Nah bagian yang kita baca hari ini akan menolong kita untuk bisa membangun konsep keluarga seperti yang Tuhan inginkan. Gambaran tentang keluarga saat ini dan ketika firman Tuhan ditulis, lumayan berbeda. Pada saat itu gambaran budaya yang berkembang adalah patriarki, dimana lelaki lebih dominan daripada perempuan. Karena itu, gambaran yang dimunculkan adalah ayah dan anak laki-laki. Jadi ketika berkeluarga dan memiliki anak lelaki, apalagi jumlahnya banyak, itulah wujud berkat Tuhan. Dia ayat 3 kita diingatkan bahwa anak-anak yang kita miliki sekarang bukan sekedar terjadi karena proses alamiah, tetapi mereka adalah pemberiaan Allah. Mereka milik pusaka Allah, hadiah dari Allah untuk orang-orang yang dicintai-Nya dan bersandar kepada-Nya. Untuk itu sudah sepatutnya kita mengasihi mereka seperti Allah mengasihi mereka. Ayat 4-5a menggambarkan bagaimana orang tua mengambil peran untuk mendidik dan membangun anak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan di masa mudanya. Sehingga anak siap menjadi dampak di tengah generasinya. Ya, seperti anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak yang lahir dari didikan keluarga yang takut akan Tuhan. Hari ini, mari renungkan sejenak apakah Anda sudah menjadi orang tua yang mendidik anak-anak Anda di dalam Tuhan? Apakah keluarga Anda dibangun di tengah fondasi kebenaran firman Tuhan? TakutAkan Tuhan adalah Sumber Kebahagiaan. SETIAP keluarga Kristen memiliki tujuan untuk hidup bahagia. Kebahagiaan menjadi harapan semua orang tanpa terkecuali sehingga ada orang berjuang untuk mendapatkan kebahagiaan dengan menghalalkan segala cara. Ada yang mencuri, merampok dan korupsi demi memenuhi hasrat diri untuk menikmati kesenangan Berbicara tentang KeluargaStephen Tong “Keluarga Bahagia” Hal 82Kalau keluarga tidak beres, tidak mungkin yang lain beres dan pasti belum mencapai kebahagiaan yang sungguh-sungguh. Tahun 1965 PBB melakukan suatu konfrensi yang menyelidiki mengapa begitu banyak remaja yang nakal. Mereka mengambil keluarga Tionghoa dan keluarga orang Amerika menjadi Tionghoa mementingkan keutuhan keluarga, sehingga lebih sedikit menghasilkan remaja yang nakal. Tetapi keluarga Amerika berbeda, Amerika kurang memperhatikan keutuhan keluarga, sehingga banyak terjadi perceraian, akibatnya banyak menimbulkan masalah pada anak-anak sehingga anak-anak menjadi ciri-ciri keluarga yang takut akan Tuhan ?1. Ayat 5 • Mereka mengasihi Tuhan dengan segenap hati.• Mereka mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa.• Mereka mengasihi Tuhan dengan segenap akan Allah bukan hanya sekedar tahu tentang Allah, tetapi sungguh-sunguh kita merasakan hadirat-Nya, merasakan pengenalan akan Allah yang benar, akan mengantarkan kitaMengasihi Allah dengan sepenuh hati kita karena kita tau bahwa Allah lebih dahulu akan Allah yang benar, kita melakukan kasih yang tulus tanpa ada akan Allah yang sungguh-sungguh kita mengasihi Allah dengan segenap hati kita, segenap jiwa, segenap kekuatan kita, kita akan melakukanya. Karena kita tau hubungan kita dengan Allah bagaikan ayah dengan anak-anaknya atau bagaikan anak-anak dengan sebaliknya mereka yang hanya sekedar tahu tentang Allah, tidak merasakan hadirat Tuhan, tidak mengenal sungguh-sunguh.• Mereka akan menjadi orang Kristen yang lemah• Mereka akan menjadi orang Kristen seperti kapal selam, sesekali muncul dipermukaan• Mereka akan menjadi orang Kristen sebatas hujan, kalau ada hujan sudah tidak lagi datang gereja.• Mereka akan menjadi orang Kristen sebatas masalah. kalau ada masalah dalam gereja/dalam keluarga sudah tidak lagi datang ke Gereja• Mereka akan menjadi orang Kristen yang rapuh, lemah karena fondasi mereka sungguh tidak kokoh di dalam sementaraMaka dengan demikian saya percaya bahwa kita akan menjadi orang Kristen yang tangguh, mengasihi Tuhan dengan segenap hati, mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa, mengasihi Tuhan dengan segenap ciri-ciri keluarga yang takut akan Tuhan ?2. Mereka akan mengajarkan firman Tuhan kepada anak-anak mereka secara berulang-ulang Ayat 7• Saat berada di rumah• Saat berada dalam perjalanan• Saat sedang berbaring• Saat bangun tidurArtinyaOrang pertama kali yang mengajarkan pendidikan agama terhadap anak-anak adalah kedua orangtuanya, dan perannya 85% dan 15% disekolah, gereja, pengalaman sendiri, dll...Matthew Henry Hal 607Sering-seringlah katakan Firman kepada mereka, cobalah segala cara untuk menanamkannya ke dalam pikiran mereka, dan membuatnya menembus ke dalam hati mereka. Sama seperti ketika mengasah pisau, pisau itu pertama diasah pada satu sisi dan kemudian pada sisi lain.• Keluarga yang sukses adalah keluarga yang mampu membawa semua anggota keluarga takut akan Tuhan dan menjauhi dosa.• Keluarga yang sukses adalah mampu mendidik anak-anaknya hidup takut akan Tuhan.• Keluarga yang sukses adalah keluarga yang mampu menerapkan kasih dan keadilan bagi keluarga dan anak-anak hidup seturut kehendak keluarga yang gagal secara spritual rohaniKeluarga yang tidak mampu mengarahkan keluarganya untuk hidup saleh/suci di hadapan Tuhan. Walau pun sukses secara duniawi + sementara.Keluarga yang tidak menjadikan Firman Tuhan dasar hidup mereka, Menurut pandangan sendiriKeluarga yang hidup jauh dihadapan Tuhan, tidak ada ke-intiman dengan Tuhan. Hampa, tidak merasakan hadirat Tuhan.Kesimpulan sementaraMaka dengan demikian marilah kita jadi keluarga yang belajar sebisa mungkin, untuk mengajarkan firman Tuhan secara intens, terus-menerus, sehingga keluarga dan generasi kita, mereka menjadi orang-orang yang diberkati dan hidup takut akan ciri-ciri keluarga yang takut akan Tuhan ?3. Firman Tuhan diikatkan sebagai tanda pada tangan dan menjadi lambang di dahi dan menuliskan pada tiang rumah. ayat 8-9TafsiranPada saat itu Hukum Taurat atau salinan firman Tuhan terbatas dari salinan perkamen. Jadi ditetapkan secara bijak dan saleh bagian hal-hal penting dari hukum Taurat / firman Tuhan itu ditulliskan di dinding rumah, di pintu rumah, di tiang-tiang adalah• Supaya setiap jemaat Tuhan tahu dan mengenal firman Tuhan.• Supaya setiap jemaat Tuhan mereka dapat mengingat firman Tuhan.• Supaya setiap jemaat Tuhan dapat mendekatkan diri kepada Allah yang sembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub.• Supaya setiap jemaat Tuhan dapat menahan diri dan tidak jatuh dalam berbagai macam dosa.• Supaya setiap jemaat Tuhan tahu apa yang Tuhan mau dan yang Tuhan tidak suka dari setiap sikap manusia. Dll..Amsal 71-3 menjelasakan1 Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh Kristen yang baik, taat dan takut akan Tuhan akan menjadikan firman Tuhan sebagai landasan hidupnya bukan berdasarkan pengertiannya Kristen yang baik, taat dan takut akan Tuhan menjadikan firman Tuhan sebagai pegangan utama seluruh anggota keluarganya, bukan bersarkan harta, jabatan yang Tong, “Takhta Kristus dalam Keluarga” Hal 91Kunci keluarga bahagia adanya sumai dan Istri yang takut akan Tuhan, sehati-sepikir dan sependat di rumah, istri menghormati suami dan suami mencintai istri.
Kitaingat bahwa frasa tentang hidup yang sia-sia juga terdapat di Pengkhotbah 11 yang merupakan refleksi Salomo di masa tuanya. Dengan kata lain Salomo mengatakan, "Jika engkau tidak takut akan Tuhan dan tidak hidup menurut jalan-jalan-Nya maka hidupmu akan diisi oleh kesia-siaan." Keluarga di mata Tuhan adalah penting.
Yenny Budhihartono Contributor 1162 Ulangan 66-7 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Bacaan Alkitab setahun Mazmur 63; Markus 7; Bilangan 9-10 Musa menuliskan di kitab Ulangan betapa pentingnya mengajarkan anak-anak mengenal Tuhan sedari kecil. Bangsa Israel punya tradisi mengajarkan anak-anak mereka dengan pengajaran firman Tuhan setiap hari. Dengan kata lain, pembentukan generasi berikutnya dari bangsa yang besar ini dimulai dari rumah yaitu ketika anak diajarkan untuk mengenal Tuhan dan hidup menurut jalan yang diajarkan-Nya. “Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya” Ulangan 6 6 Usia 0 hingga 12 tahun adalah masa-masa anak menyerap banyak hal di sekelilingnya. Itu sebabnya perlu bagi kita menumbuhkan iman anak sedari kecil dan memperkenalkan kasih Tuhan di dalam hidup mereka. Membangun pikiran, perasaan dan hati mereka untuk Tuhan sehingga apa yang sudah kita tanamkan pasti akan mereka lakukan. Untuk menghasilkan generasi anak yang takut akan Tuhan dan memiliki mental pemenang, harus dimulai dari keluarga yaitu ketika kita mengajarkan mereka rasa takut akan Tuhan. “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan.” Amsal 17a Apakah Anda mau membangun karakter takut akan Tuhan di dalam diri anak-anak Anda setiap hari? Mintalah tuntunan Tuhan setiap hari supaya Anda diberikan kemampuan menjadi cerminan kasih Tuhan bagi anak-anak Anda. Related Articles
Orangyang takut akan Tuhan pasti siap sedia melayani Tuhan dalam segala hal, tanpa keluh kesah serta hidup dalam kehambaan kepada Kristus. maka aman, nyaman, damai, bahagia, sukacita dan sejahteralah hidup kita dan keluarga. Kita pun akan menjadi berkat bagi banyak orang dan menjadi kemuliaan nama Tuhan. Amin. DOA: Tuhan Yesus, tuntun kami
Sumber Alkitab / 16 June 2016 Mega Permata Official Writer Ketakutan merupakan hal yang dapat melumpuhkan kemampuan diri kita sendiri, banyak umat Kristen tidak mampu menjalankan perintah Tuhan. Sebagai orang percaya dan sudah ditebus oleh Tuhan yang mengasihi, kita seharusnya tidak mengenal ketakutan, melainkan menjadi berani dan penakluk ketakutan. Berikut adalah tiga alasan kita tidak mengijinkan takut pada apapun, selain takut akan Tuhan;Pertama, Takut kepada hal yang lain membuat kita tidak takut akan TuhanDalam Amsal 910 disebutkan, “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.” Ketakutan atau kekhawatiran akan banyak hal membuat kita lupa pada apa yang sebenarnya penting. Ketakutan akan arwah-arwah atau ketakutan akan penolakan, mengalihkan perhatian kita pada hal yang lebih penting, yaitu Takut akan Tuhan. Jika kita takut pada hal lain, suatu saat kita akan menjadi bodoh, dan cenderung melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan. Amsal 17 mengatakan, “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina himat dan didikan.” Sebagai orang percaya, Takutlah kepada Tuhan Merupakan Perintah TuhanYesus berkata dalam Matius 1028, “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.” Ayat ini merupakan salah satu Alkitab terdapat kisah-kisah yang dapat kita contoh untuk tidak takut. Seperti Daud yang menghadapi beruang, singa dan Goliat. Ia tidak pernah kalah, ia mampu melewati semua masalah karena Daud mengutamakan Yesus, Takut akan Tuhan, dan karena kekuatan Tuhan, Daud diberi kuasa dan keselamatan. Dan tentunya Yesus sendiri pernah mengalami pencobaan dan penyiksaan yang mengerikan sebelum dieksekusi. Mereka semua tidak takut apapun kecuali pada Allah, dan dengan demikian mereka mampu menghadapi semua. Begitu juga bagi kita!Ketiga, Hanya Tuhan yang layakKetakutan sendiri seperti sesuatu yang kita berikan kepada seseorang atau pada suatu hal yang besar, kuat dan yang kita pandang baik. Semua hal itu seperti kita menyembah ketakutan. Tetapi ingatlah, hanya Tuhan yang layak kita sembah. Kita harus mengerti bahwa takut kepada-Nya dan kebesaran-Nya adalah suatu tindakan penyembahan. Ada sebuah prinsip penting yang harus kita ketahui. Jika kita takut pada hal yang bukan dari Tuhan, kita telah benar-benar menyerahkan diri kita kepada hal tersebut dan kita mengatakan hal itu lebih kuat daripada Allah sendiri, yang artinya adalah dusta. Takut akan Tuhan berarti kita menyerahkan diri kepada-Nya yang telah disebutkan pada Roma 619, dikatakan bahwa, “Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk menaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?” Kita harus tahu kepada siapa yang seharusnya akan Tuhan tidaklah sama saat Anda menakuti pada hal yang tidak rasional dari Tuhan. Maksudnya adalah menghormati Tuhan dengan cara menghargai dan mematuhi-Nya. Tuhan adalah Maha Kudus, Allah Maha Adil yang sama sekali membenci dosa. Tetapi pada waktu bersamaan, DIA lah Tuhan yang mengasihi dan melepaskan belenggu-belenggu dosa kita pada akhirnya. Mari kita semua belajar takut akan Tuhan dan menghormati Dia. Sumber ChristianToday/ Halaman 1

Mazmur128:3-4, Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekliling mejamu! Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN. Mazmur 133:1, Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

Lukas 23 - Orang baik dan atau hamba Tuhan yang takut akan Tuhan, itu biasa dan lumrah. Tapi orang jahat yang takut akan Tuhan, itu luar biasa. Apalagi jika diiringi dengan pertobatan, pasti menyenangkan hati Tuhan dan menyelamatkan dirinya sendiri. Bukankah lebih baik orang jahat yang menjadi baik dari pada orang baik berlaku menjadi jahat? Itulah yang terjadi pada salah seorang penjahat yang ikut disalib bersama Yesus. Di tengah penderitaannya di salib itu, dia masih sempat menyatakan credo pengakuan imannya dan bersaksi tentang Allah. Dia mengaku bersalah setelah mendapatkan hukuman. Karena itu, dia menegor temannya yang teledor menghujat Yesus. Ilustrasi renungan internet Demas atau Dismas, itulah namanya. Dia mengingatkan temannya sesama penjahat itu agar seharusnya takut akan Tuhan. Sebab mereka memang pantas dihukum karena kejahatan mereka, sedangkan Yesus tidak. Yesus tidak bersalah, tapi harus disalib. Padahal Yesus orang benar. Inilah penginjilan seorang penjahat di tengah-tengah penderitaannya. Dia sadar bahwa dia telah bersalah dan berdosa kepada Allah. Inilah pengakuan imannya. Bahwa seharusnya dia dan temannya itu hidup takut akan Tuhan. Apalagi ketika mereka sudah dalam keadaan tak berdaya karena sudah disalib dan sebentar lagi akan meregang nyawa. Seharusnya mereka takut akan Allah dalam situasi seperti itu, sebab tak ada yang dapat menyelamatkan mereka, selain Allah sendiri. Demikian firman Tuhan hari ini. "Tetapi yang seorang menegor dia, katanya "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?" ay 40 Demas adalah penjahat yang takut akan Tuhan. Dia segera sadar bahwa dia dan sahabatnya itu telah bersalah dan layak untuk dihukum akibat segala kejahatan mereka. Karena itu dia menjadi takut akan Allah. Dia menegor dengan keras sahabat itu agar dalam situasi seperti itu justeru mereka harus sadar diri dan takut akan Tuhan. Sebab dalam situasi sesulit apapun, pertolongan tentu hanya akan datang dari Tuhan saja, bukan dan tidak dari siapapun juga. Takut akan Tuhan haruslah menjadi bagian hidup setiap keluarga dan umat Kristen. Artinya, kita semua yang mengaku percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia haruslah hidup takut akan Tuhan. Orang yang hidup takut akan Tuhan adalah orang yang hidup dalam pertobatan, menjauhi kejahatan dan terus konsisten melakukan firman Tuhan. Itulah cara hidup, kepribadian dan jatidiri orang Kristen. Karena orang Kristen hidupnya bergantung penuh kepada kasih karunia, pemeliharaan dan berkat Tuhan Yesus. Di luar itu tidak, karena berasal dari si kita harus hidup takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan berbeda dengan takut kepada "anjing gila" atau takut kepada "hantu" maupun kepada manusia. Sebab jika kita takut kepada "anjing gila," atau kepada orang tertentu, maka kita akan menghindar dan lari dari hadapannya. Sebaliknya, jika kita takut akan Tuhan, kita bukanlah lari dari hadapan Tuhan, tapi kita akan datang kepada-Nya, menyembah, memuji dan memuliakan Dia. Takut akan Tuhan berarti kita mau mengikuti jalan Tuhan. Takut akan "anjing gila" membuat kita kuatir dan gelisah. Tapi takut akan Tuhan akan mendatangkan ketenangan, karena kita telah hidup di dalam Dia. Sebab, takut akan Tuhan berarti kita merasa takjub, bangga dan menyatakan rasa hormat kita kepada-Nya. Hidup takut akan Tuhan berarti bukan hanya melakukan firman-Nya tapi membuat hidup kita erat melekat kepada Tuhan. Dan Tuhan akan mendekap kita dengan cinta kasih sayang-Nya Takut akan Tuhan tidak menimbulkan kegundahan dan kegelisahan seperti kita takut kepada orang, atasan, teman maupun orang jahat. Sebab dalam takut akan Tuhan kita mendapatkan kedamaiaan, sukacita sejahtera, kenyamanan dan keselamatan kekal. Kita justeru akan hidup berlimpah berkat Allah. Itulah yang diketahui dan diimani oleh si jahat yang bertobat di akhir hidupnya. Dia menyesali dirinya yang tidak hidup takut akan Tuhan. Untung saja Tuhan Yesus pengampun, pengasih dan penyayang. Sehingga tidak ada kata terlambat bagi si jahat untuk bertobat. Kita pun demikian. Tersedia pintu pengampunan, keselamatan dan berkat melimpah dari Tuhan jika kita bertobat dan mau hidup takut akan Tuhan. Karena itu, semua kita haruslah hidup takut akan Tuhan, sebab telah tersedia bagi kita kemenangan, keselamatan dan berkat melimpah baik di bumi maupun di sorga mulia bersama Kristus Yesus, Tuhan kita, selamanya. Amin DOA Tuhan Yesus, ajarlah kami selalu hidup takut akan Tuhan dan terus melakukan firman-Mu dalam hidup kami. Amin
Inilah15 kutipan ayat Alkitab untuk keluarga yang diberkati, antara lain: Amsal 20:7, Orang benar yang bersih kelakuannya - berbahagialah keturunannya. Amsal 23:24, Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak akan bersuka cita karena dia. Mazmur 112:1-3, Haleluya!
Dibawah ini akan kami kumpulan beberapa renungan singkat harian Kristen terbaik tentang cara menciptakan keluarga yang harmonis, setia, dan saling mencintai. Silahkan disimak. 1. Kunci Kebahagiaan Keluarga "Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!" Mazmur 128:1.
r3CMJ.
  • cyesypo105.pages.dev/259
  • cyesypo105.pages.dev/262
  • cyesypo105.pages.dev/285
  • cyesypo105.pages.dev/264
  • cyesypo105.pages.dev/135
  • cyesypo105.pages.dev/386
  • cyesypo105.pages.dev/89
  • cyesypo105.pages.dev/376
  • cyesypo105.pages.dev/57
  • keluarga yang takut akan tuhan