Dalamgerakan tari selalu terjadi perpindahan. Saat ini pola lantai mengalami perkembangan luar biasa. Fungsi pola lantai adalah untuk menata gerakan tarian, menciptakan kekompakan antar anggota penari, serta Perbesar Anggota Perempuan Pelestari Budaya Indonesia menari Bali dalam Fashion Show Virtual di Jakarta, Sabtu 21/11/2020. Acara ini bertemakan BalikemBali bertujuan eksplorasi yakni mengangkat kembali minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Bali. Fanani1. Wiraga Unsur-unsur tari ada raga atau disebut wiraga. Unsur-unsur tari ini memiliki artian, bahwa penari wajib menampilkan gerakan badan pada posisi duduk maupun berdiri. Wiraga di ambil dari Bahasa Jawa yang artinya adalah raga, dan dikenal sebagai gerakan tari. Pada saat menari, para penari harus menonjolkan seluruh gerakan tubuh yang ritmis, dinamis, dan estetis. Seni tari memiliki gerak murni yang tariannya tidak memiliki maksud tertentu. Memiliki gerak maknawi yang gerakannya memiliki maksud dan tujuan tertentu. Setiap gerakan dari unsur-unsur tari yang dibawakan penari, memiliki makna tertentu dan bisa ditebak oleh penonton atau penikmat tari. Contoh unsur-unsur tari adalah saat penari memutar pergelangan tangan, artinya penari tersebut menunjukkan keluwesan. Sedangkan gerakan berdecak pinggang yang dilakukan penari lelaki, memiliki arti wibawa atau kekuasaan. 2. Wirama Seni tari memiliki unsur-unsur tari irama, yang artinya setiap gerakan tari harus bersifat ritmis sesuai dengan alunan musik yang mengiringinya. Irama atau musik yang digunakan dalam unsur-unsur tari tari, biasanya berasal dari rekaman lagu atau langsung dari instrumen musik yang dibawakan oleh pemusik. Namun di dalam beberapa tarian, gerakan unsur-unsur tari bisa dilakukan dengan mengikuti irama dari tepukan tangan, hentakan kaki, hitungan maupun nyanyian yang dibawakan penari. Musik atau irama yang ada dalam unsur-unsur tari, bisa membuat suasana menjadi lebih hidup, harmonis dan sesuai dengan makna tarian tersebut. 3. Wirasa Unsur-unsur tari berupa wirasa atau rasa, memiliki arti bahwa tarian tersebut bisa menyampaikan sebuah pesan perasaan, dari setiap gerakan yang dibawakan oleh penari. Pesan perasaan ini akan tersampaikan dari ekspresi yang dibawakan oleh penari. Bagi seorang penari, unsur-unsur tari berupa penjiwaan dan ekspresi wajah saat menari sangatlah penting. Jika seorang penari mendapatkan karakter sebagai perempuan, maka ia harus menari dengan gerakan lemah gemulai, dan mimik wajah yang ramah. Unsur-unsur tari wirasa ini harus menyatu dengan irama yang dibawakan pada saat menari. Contoh unsur-unsur tari adalah pada saat iramanya sedih, penari juga harus memasang wajah yang sedih, agar pesan dari tarian tersebut tersampaikan pada penikmat seni tari. Yang dimaksud kostum atau busana tari adalah busana / kostum atau semua kebutuhan sandang yang dikenakan pada tubuh penari di atas pentas yang sesuai dengan peranan yang dibawakan. Tata busana dalam tari haruslah sesuai dengan konsep garapan yang akan ditampilkan baik desain busana maupun warnanya misalnya Anoman busananya putih. Yang harus diperhatikan dalam penataan busana tari antara lain 1. Memperhatikan efek lampu serta penyusunan komposisi warna. 2. Kemungkinan-kemungkinan terhadap kesesuaian gerak penari dengan karakter dan peranannya. 3. Harus memperhitungkan jarak antara panggung dan penontonnya. Pada prinsipnya kostum tari tidak dapat dipisahkan dengan rias atau make up. Tata rias dalam tari sangat berbeda dengan rias sehari-hari, karena rias dalam pagelaran tari bukan hanya sekedar mengubah wajah penari supaya kelihatan lebih tampan atau cantik, akan tetapi harus benar-benar disesuaikan dengan peranan yang akan dibawakan oleh penari tersebut. Tidak jarang, seorang penari yang sehari-harinya sudah cantik malahan diperjelek, karena memerankan seorang yang sudah tua. Rias dan busana dalam seni tari meliputi 1. Rias Baku Rias yang tidak bisa diubah / dikreasi, biasanya digunakan untuk tari yang mengambil dari tokoh wayang. Contoh Tari Gatutkaca, Tari Srikandhi Mustakaweni, Tari Anoman. 2. Rias Tidak Baku Rias yang bisa diubah / dikreasi, biasanya digunakan untuk tari tradisi kreasi atau tari kreasi baru. Contoh Tari Pang-Pung, Tari Kipas dan lain sebagainya. Dengan demikian penataan rias dan busana pada tari meyesuaikan dengan jenis tariannya, dengan melihat rias busana dan penari, penonton dapat menangkap suatu makna dari jenis tari yang dibawakan. Adapun fungsi rias dan busana dalam seni tari adalah 1. Sebagai pelengkap pendukung yang dapat memberi keindahan. 2. Membantu menghidupkan perwatakan atau karakter penari 3. Menjaga dan memberi nilai tambah pada segi estetika Sumber Buku Kesenian Daerah kelas 8 dengan penggubahan seperlunya di Page 2 Jawaban1. Level adalah tingkatan posisi penari dlam melakukan gerak tari. Pola lantai adalah garis-garis yang dilalui penari pada lantai yang membentuk pola A. Auditorium merupakan fasilitas utama dalam kegiatan rapat terbuka sivitas akademika terutama untuk upacara wisuda dan dies natalis. Di samping itu auditorium juga digunakan sebagai sarana kegiatan ilmiah antara lain stadium general, seminar, workshop pendidikan dan kegiatan stage adalah sebuah area untuk berkreasi dalam membuat animasi yang akan digunakan untuk mengkomposisikan frame-frame secara individual dalam sebuah Teater terbuka atau arena adalah pentas yang meniadakan batas pemisah antara pemeran dengan penonton. Daerah pemain di tengah, dan penonton berada di sekelilingnya. Bentuk ini merupakan bentuk yang paling Fungsi utama musik sebagai pengiring tari adalah untuk memberikan tuntunan irama, ketukan, atau tempo. Sehingga pemilihan musik pengiring harus disesuaikan dengan irama dan tema tarian. Selain itu, terkadang musik pengiring digunakan untuk memperjelas tema Fungsi tata rias dan tata busana dalam budaya tari nusantara adalah untuk menunjukkan tokoh dan karakter dapat divisualisasika dengan keunikan dan kekhasan dari tata rias dan tata busananya. Menvisualisakan tata rias dan tata busana juga adalah dengan menunjukkan tokoh yang diperankan dan watak tokoh yang Fungsi Tata Busana1. Memperjelas tema tari. Tata busana untuk keperluan pementasan tari biasanya dirancang khusus sesuai dengan tema Membantu menghidupkan karakter dan peran penari. Artinya busana yang dikenakan penari sudah menunjukkan siapa dia sesungguhnya, umurnya, kebangsaannya, status sosialnya, Membantu ekspresi penari dalam melakukan gerak tari. Artinya penari harus dapat membawakan tari tanpa terganggu oleh Memberikan nilai tambah pada segi estetika dan etika. Tarian yang dibawakan dengan tata busana yang baik tentunya akan lebih indah dan menarik untuk Tata Rias1. Menyempurnakan penampilan wajah. Penyempurnaan wajah dilakukan pada penari yang tidak sesuai dengan karakter tari yang di Membantu menunjukkan perwatakan atau karakter penari. Tata rias berfungsi melukiskan watak tarian dengan mengubah tampilan wajah penari menyangkut aspek usia, ras, bentuk wajah. 3. Memberi efek gerak pada ekspresi wajah seorang penari diatas panggung, karena tampilan penari tampak datar ketika tertimpa cahaya lampu. Oleh karena itu dibutuhkan tata rias untuk menampilkan dimensi wajah Memperjelas garis-garis wajah penari untuk mengekspresikan gerak-gerak tari. Fungsi garis tidak sekedar menegaskan, tetapi juga menambahkan sehingga terbentuk tampilan yang berbeda dengan wajah asli Memberi nilai tambah keindahan karya tari. Dengan tata rias yang baik tentunya akan menambah keindahan karya tari yang sebagai pembentuk karakter atau watak; dan2. sebagai pembentuk tokoh. Pembentukan karakter atau watak dan tokoh dapat dilihat pada tata rias wajah yang digunakan dan juga busana yang jadikan jawaban tercerdas ya Rangkumanmateri pelajaran SBK kelas 6 SD/MI semester 1. Menurut akar budayanya motif batik dikelompokkan menjadi dua, yaitu motif batik keraton (klasik) dan motif batik bebas. Daerah pembuatan batik keraton (klasik) yaitu Surakarta dan Yogyakarta. Daerah pembuatan batik pesisir yaitu daerah-daerah di pesisir utara Pulau Jawa dan daerah
Dalam sebuah penyajian tari terdapat beberapa unsur pendukung di dalamnya. Unsur-unsur ini menjadi satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya. Selain unsur gerak sebagai media ekspresi utamanya. Unsur-unsur pendukung yang terdapat dalam penyajian tari menjadi salah satu bagian penting yang mampu memperkuat dalam upaya menyampaikan berbagai pesan dalam gerak yang dibawakan. Unsur-unsur yang dimaksud di antaranya unsur tata busana, tata rias, dan tata musik. Ketiga unsur pendukung tari tersebut, yaitu tata busana, tata rias dan tata musik tari harus menjadi suatu jalinan yang saling terkait dan kerja sama untuk mendukung wujudnya sebuah tarian, karena tanpa kelengkapan hal-hal di atas, tarian belum dapat dinikmati secara utuh. A. Tata Busana/Kostum Tata busana tari merupakan seni menata segala pakaian yang dikenakan oleh penari untuk mempertunjukkan karya tari. Pada prinsipnya, busana tari harus enak dipakai, enak dipandang, dan tidak mengganggu gerak penari. Keberadaan kostum dalam sebuah pertunjukan bersifat mutlak, karena pada dasarnya suatu tarian dapat terungkap dengan sempurna, jika seluruh unsur pendukung hadir di dalamnya. Salah satu unsur pendukung yang penting dalam suatu tarian adalah tata busana/kostum. Fungsi Tata Busana Memperjelas tema tari. Busana tari berfungsi untuk mendukung tema atau isi tari dan untuk memperjelas peranan-peranan dalam suatu sajian tari. Busana tari secara umum terdiri atas baju, celana, kain, selendang, ikat kepala, mahkota, dan lain-lain. Tata busana untuk keperluan pementasan tari biasanya dirancang khusus sesuai dengan tema tarinya. Membantu menghidupkan karakter dan peran penari. Artinya busana yang dikenakan penari sudah menunjukkan siapa dia sesungguhnya, umurnya, kebangsaannya, status sosialnya, kepribadiannya. Bahkan tata busana dapat menunjukkan hubungan psikologisnya penari dengan tarianya. Membantu ekspresi penari dalam melakukan gerak tari. Artinya penari harus dapat membawakan tari tanpa terganggu oleh busananya. Busana tidak harus dapat memberi bantuan kepada penari tetapi busana harus sanggup menambah efek visual gerak, menambah indah dan menyenangkan dilihat disetiap posisi yang diambil penari. Memberikan nilai tambah pada segi estetika dan etika. Tarian yang dibawakan dengan tata busana yang baik tentunya akan lebih indah dan menarik untuk disaksikan. Penyajian sebuah karya tari dapat lebih menarik untuk disaksikan apabila didukung oleh tata busana yang baik. Oleh karena itu di dalam penataan dan penggunaan busana tari hendaknya senantiasa mempertimbangkan hal hal sebagai berikut Busana tari hendaknya enak dipakai dan sedap dilihat oleh penonton Penggunaan busana selalu mempertimbangkan isi/tema sehingga dapat menghadirkan suatu kesatuan antara tari dan tata busana Penataan busana hendaknya bias merangsang imajinasi penonton Desain busana harus memperhatikan bentuk bentuk gerak tari Busana sebaiknya dapat member proyeksi kepada penarinya. Keharmonisan dalam pemilihan atau perpaduan warna warna busana. B. Tata Rias Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai seni mengubah penampilan wajah menjadi lebih sempurna. Pada dasarnya, tata rias bukan sesuatu yang asing bagi semua orang, khususnya kaum wanita sebab tata rias merupakan aspek untuk mendukung penampilan dan telah menjadi kebiasaan sehari-hari. Rias di dalam tari bukan sekadar bertujuan untuk menjadikan penari menjadi cantik atau ganteng. Tata rias tari mempunyai beberapa fungsi yang benar-benar membantu pertunjukan karya tari menjadi lebih baik. Fungsi Tata Rias Menyempurnakan penampilan wajah. Tata Rias bisa menyempurnakan kekurangan pada tampilan penari. Penyempurnaan wajah dilakukan pada penari yang tidak sesuai dengan karakter tari yang di bawakan. Membantu menunjukkan perwatakan atau karakter penari. Tata rias berfungsi melukiskan watak tarian dengan mengubah tampilan wajah penari menyangkut aspek usia, ras, bentuk wajah. Memberi efek gerak pada ekspresi wajah seorang penari diatas panggung, karena tampilan penari tampak datar ketika tertimpa cahaya lampu. Oleh karena itu dibutuhkan tata rias untuk menampilkan dimensi wajah penari. Memperjelas garis-garis wajah penari untuk mengekspresikan gerak-gerak tari. Fungsi garis tidak sekedar menegaskan, tetapi juga menambahkan sehingga terbentuk tampilan yang berbeda dengan wajah asli pemain. Memberi nilai tambah keindahan karya tari. Dengan tata rias yang baik tentunya akan menambah keindahan karya tari yang ditampilkan. Anda dapat membayangkan apa jadinya jika sebuah tarian disajikan tanpa didukung dengan tata rias. Agar tata rias tari dapat menunjang pertunjukan tar, maka dalam penataan rias penari perlu diperhatikan prinsip-prinsipsebagai berikut. Rias Hendaknya mencerminkan karakter tokoh/peran. Kerapian dan kebersihan rias perlu diperhatikan. Jelas garis-garis yang dikehendaki. Ketepatan pemakaian desain rias. Jenis Tata Rias Tata rias korektif corective make-up merupakan suatu bentuk tata rias yang bersifat menyempurnakan koreksi. Tata rias ini menyembunyikan kekurangan-kekurangan yang ada pada wajah dan menonjolkan hal-hal yang menarik dari wajah Tata rias fantasi dikenal juga dengan istilah tata rias karakter khusus. Disebut tata rias karakter khusus, karena menampilkan wujud rekaan dengan mengubah wajah tidak realistik. Tata rias karaker adalah tata rias yang mengubah penampilan wajah seseorang dalam hal umur, watak, bangsa, sifat, dan ciri- ciri khusus yang melekat pada tokoh. Tata rias karakter dibutuhkan ketika karakter wajah penari tidak sesuai dengan karakter tari. C. Tata Musik Musik dan tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu dorongan atau nalun ritmis. Musik atau iringan selain sebagai pengiring atau iringan tari juga berfungsi sebagai pemberi suasana tari yang ditampilkan. Demikian juga warna bunyi untuk iringan tari, tentu disesuaikan dengan gerakan tarinya. Apabila gerak tarinya dinamis, cepat, dan bersemangat, maka warna bunyinya, juga yang berirama cepat, bersemangat, dan keras. Sebaliknya gerak tari yang lemah gemulai, lembut, tenang, maka iringan musiknya juga dipilih yang tenang, syahdu, dan lembut. Pada dasarnya bentuk musik dalam tari dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bentuk internal dan eksternal. Musik Internal. Musik atau iringan tari yang di timbulkan atau bersumber dari penarinya sendiri. Contoh bersiul,tepuk tangan,bernyanyi,petik jari,hentakan kaki,dsb Musik Eksternal. Musik atau iringan yang di timbulkan atau bersumber dari alat instrument yang di lakukan orang lain. Contoh Nyanyian, puisi, susara-suara, instrument gamelan, orkestra musik ,dsb Fungsi Iringan Tari Sebuah tarian biasanya disajikan dengan diiringi musik yang disebut musik iringan tari. Musik iringan tari adalah musik yang berfungsi sebagai pengiring sebuah tarian, tidak hanya keluar sebagai suara saja, namun musik inilah yang mengatur gerak suatu tarian, sebagai penegas, pembentuk karakter penari, sehingga maksud dari satu tarian itu dapat dipahami oleh penonton. Musik iringan tari memiliki fungsi antara lain Sebagai iringan gerakan, Musik iringan tari sebagai iringan gerakan memiliki arti bahwa ritme musik sesuai dengan ritme gerakan tidak sama. Musik dapat ditabuh secara menghentak tetapi gerakan yang dilakukan dapat mengalir dan mengalun. Sebagai ilustrasi, musik iringan tari sebagai ilustrasi mengandung arti bahwa musik dapat menggambarkan susana yang sedang terjadi dalam sebuah tarian. Sebagai pembangun suasana. musik iringan sebagai membangun suasana sering dilakukan pada tarian yang memiliki desain dramatik agar suasana yang ditampilkan sesuai dengan tujuan trian. Selain itu musik iringan juga memiliki beberapa fungsi yang lain seperti di bawah ini. Mengatur dan member tanda efektif gerak tari Pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk gerakan Sebagai rangsangan bagi penari Mendukung jalannya pertunjukkan Penuntun dan pemberi tanda awal dan akhir dari tarian Membantu mempertegas ekspresi gerak D. Tata Pentas/Panggung Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari. Tata pentas bukan hanya untuk kepentingan pencapaian efek artistik, namun juga berfungsi untuk membantu penciptaan suasana yang terkait dengan konsep tari. Di atas pentas biasanya dilengkapi dengan seperangkat benda-benda dan alat yang berhubungan dengan tari, yang disebut dengan setting. Tata panggung tidak hanya sekedar dekorasi hiasan semata, tetapi penataan panggung disesuaikan dengan tuntutan pertunjukan tari. Pentas memiliki dua jenis, yaitu jenis panggung tertutup dan terbuka. Jenis panggung tertutup disebut dengan prosenium. Cirinya para penari atau pemain hanya dapat dilihat dari satu arah pandang. Panggung tertutup berada dalam suatu ruangan yang disebut dengan auditorium. Panggung terbuka adalah panggung yang berada di tempat terbuka dan tidak beratap. Bentuknya bermacam-macam, yaitu berbentuk arena, pendopo, di halaman pura, di halaman rumah atau di lapangan. Ciri panggung terbuka adalah pemain atau penari dapat dilihat dari berbagai arah pandang. Fungsi Tata Panggung Suatu pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Pemangungan dipergunakan untuk menyebutkan suatu pertujukan yang dipagelarkan dan diangkat ke atas pentas guna dipertontonkan. Panggung merupakan tempat sebuah tari dipertunjukkan. Panggung yang digunakan tentunya harus mampu menunjang penyajian tarian. Memberi ruang kepada penari. Ruang adalah salah satu unsur pokok yang menentukan terwujudnya suatu gerak. Tata panggung yang dibuat untuk pertunjukan tari harus mampu memberikan keleluasan gerakan para penari. Memberi pandangan yang menarik. Tata panggung tarian dapat menciptakan pemandangan yang menarik sehingga dapat menambah keindahan penyajian sebuah pentas tari. Memberi pernyataan suasana tari. Fungsi panggung sebagai pemberi suasana tari artinya panggung yang digunakan dapat menggambarkan suasana tarian yang dipertunjukkan. Dalam penyajian tari terdapat tiga unsur pendukung utama, yakni unsur tata rias, tata busana, dan musik. Ketiga unsur pendukung itu memiliki peran penting dalam memberikan penekanan terhadap kualitas garapan tari yang dibawakan. Masing-masing mampu mengisi ruang penyajian tari sehingga dalam penyajiannya menjadi lebih utuh. Musik tari adalah salah satu unsur pendukung tari yang mampu membuat penyajian tari lebih nampak hidup dan dinamis. Keberadaannya dapat memberikan penekanan terhadap makna dan maksud penyajian gerak. Jenis musik dalam tari pada dasarnya terbagi ke dalam dua bagian, yakni jenis musik internal dan musik ensternal. Musik internal musik yang dibunyikan dari si penarinya, sedangkan musik eksternal adalah bunyi musik yang dihasilkan di luar dari diri penarinya, seperti dari bunyi alat musik gamelan.
Publishedon Nov 24, 2020. Ensiklopedia Tari Beskalan adalah media pembelajaran seni budaya yang berbasis ilustrasi untuk siswa-siswi khususnya Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tari beskalan 100% found this document useful 1 vote2K views17 pagesDescriptionKomposisi Tari Secara UmumOriginal TitleKomposisi Tari Secara Umum Melalui Elemen-elemen PenyusunnyaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote2K views17 pagesKomposisi Tari Secara Umum Melalui Elemen-Elemen PenyusunnyaOriginal TitleKomposisi Tari Secara Umum Melalui Elemen-elemen PenyusunnyaJump to Page You are on page 1of 17 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Kegiatanpenciptaan karya tari sering disebut sebagai “koreografi”.
- Dalam pementasan kesenian tari dikenal adanya pola lantai. Pola lantai dalam tari merupakan sebuah pola yang dilintasi oleh gerakan-gerakan dari komposisi tari di atas lantai. Penari melakukan gerakan tariannya melalui garis pola tersebut. Pentingnya penerapan pola lantai dalam komposisi tari yaitu akan menempatkan dan menata letak penari sedemikian rupa. Dengan demikian, satu penari dengan lainnya dapat menampilkan tarian dalam satu kesatuan utuh. Pementasan pun dapat berjalan dengan baik dengan ada formasi ini. Mengutip modul Seni Budaya Tari Paket B 2018, pola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan tari. Dalam pembuatan pola lantai turut memerhatikan berbagai hal seperti bentuk pola lantai, maksud atau makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau tempat pertunjukkan, dan gerak penyajian tari tunggal, penari bebas untuk membuat pola lantai sesuai keinginan sendiri, sedangkan padapenyajian tari berpasangan dan kelompok antara penari satu dengan penari yang lainnya terikat aturan dan harus dapat bekerja pola lantai berpasangan dan kelompok pada tari kreasi harus lebih diperhitungkan dengan cermat dan memerlukan latihan bersama secara Pola Lantai Pola lantai dan pola garis memengaruhi penampilan tari. Pola lantai dalam tari terbagi dalam dua yakni pola menetap dan pola berpindah tempat. Mengutip modul PJJ Seni Tari Kelas IX 2020, pola menetap yaitu komposisi penari di satu tempat. lalu, pola berpindah tempat merupakan lintasan yang dilalui penari pada saat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Sementara itu, pola garis lantai dalam tari terdiri dari 1. Pola garis lurusPola garis lurus mempunyai kesan sederhana tapi kuat. Pola garis lurus dapat dibagi desainnya menjadi Pola lantai horizontal mendatar. Pola ini memberikan kesan istirahat. Pola lantai vertikal tegak. Pola ini mengesankan ketenangan dan keseimbangan. Pola lantai diagonal menyudut. Pola ini memberikan kesan dinamis atau kuat. Pola garis lantai tersebut telah mengalami pengembangan. Misalnya adalah pola lantai zig-zag, diagonal huruf V, segitiga, segi empat, dan segi lurus yang dibuat oleh penari sendiri menyimbolkan tidak hanya hubungan antarmanusia tetapi juga dengan Sang Pencipta. Garis-garis lurus dapat juga dimaknai memiliki sikap jujur. Pola lantai garis lurus dapat dilakukan dengan berbagai level. Pola lantai garis lurus dapat dilakukan pada jenis penyajian tari berpasangan atau kelompok. 2. Pola garis lengkungPola garis lengkung memiliki kesan lembut dan lemah. Namun, pola ini juga bisa memberikan makna manis. Beberapa bentuk dari pola garis lengkung yaitu lingkaran, setengah lingkaran angka delapan, spiral, huruf S, garis lengkung ular, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang dan lengkung Pola Lantai pada Tari Dalam penampilan sebuah tarian baik tari tradisional maupun tarian kreasi baru, penggunaan pola lantai sudah menjadi suatu hal yang harus diperhatikan. Penggunaan pola lantai tidak hanya sekedar menempatkan posisi penari di atas panggung, tetapi juga bermakna sesuai dengan tema dari penampilan tarian modul Mari Menari Bersama 2018, pola lantai pada tari tradisional memiliki fungsi, antara lain Memperkuat atau memperjelas gerakan-gerakan dari peranan tertentu. Membantu memberikan tekanan atau kekuatan pada suatu tokoh tertentu yang ditonjolkan. Menghidupkan karakteristik gerak dari keseluruhan pertunjukan tari. Membentuk komposisi, menyesuaikan tari dengan bentuk ruang pertunjukan. Untuk memperindah suatu tarian. Baca juga Fungsi Tari Tradisional & Tarian Daerah yang Beralih Fungsi Acara Fungsi Busana dan Pola Lantai Sebagai Unsur Tari Tradisional Contoh Tari Kreasi Baru dan Jenisnya Tari Pola Tradisi-Non Tradisi - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Maria Ulfa
areaaktivitas bagi penari dalam menyajikan tari Doger Kontrak. Penataan cahaya lampu dirancang sesuai dengan kebutuhan penyajian tari Doger Kon-trak. Namun pada dasarnya fungsi dari cahaya lampu adalah untuk menerangi objek yang hadir di area panggung, sehingga objek dapat tampak jelas dilihat oleh penonton. Oleh ka-
100% found this document useful 13 votes47K views11 pagesOriginal TitleKOMPOSISI TARICopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 13 votes47K views11 pagesKomposisi TariOriginal TitleKOMPOSISI TARIJump to Page You are on page 1of 11 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

KataKunci : Fungsi, Tari, Pertunjukan. Seni Tari. Secara umum, fungsi seni tari adalah sebagai hiburan, media pergaulan, media pendidikan dan pertunjukan. Seni tari mempunyai fungsi yang berbeda-beda tergantung jenisnya. Seni tari terbagi menjadi 3 jenis, yaitu tari upacara, tari hiburan dan tari pertunjukan.

Agar terlihat indah dan rapimaaf kalau ada yang salahtolong beri jawaban terbaik
24.3 Komposisi Komposisi atau composition berasal dari kata to compose yang artinya meletakkan, mengatur atau menata bagian-bagian sedemikian rupa sehingga satu sama lain saling berhubungan dan secara bersama membentuk kesatuan yang utuh. Dari uraian diatas jelas bahwa komposisi adalah bagian atau aspek dari laku kreatif.
0% found this document useful 0 votes2K views6 pagesOriginal TitleKOMPOSISI TARICopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2K views6 pagesKomposisi TariOriginal TitleKOMPOSISI TARIJump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. X5zPawr.
  • cyesypo105.pages.dev/323
  • cyesypo105.pages.dev/251
  • cyesypo105.pages.dev/128
  • cyesypo105.pages.dev/9
  • cyesypo105.pages.dev/239
  • cyesypo105.pages.dev/342
  • cyesypo105.pages.dev/322
  • cyesypo105.pages.dev/375
  • cyesypo105.pages.dev/399
  • apakah fungsi penataan komposisi penari